Bagijutaan orang yang tumbuh dalam generasi 1970-1990an, Kisah 212 sebenarnya sudah menjadi Legenda. Pendekar 212 Wiro Sableng telah menjadi salah satu detak dalam ritme kehidupan mereka dan tidak sedikit dari mereka yang merasakan pengaruh novel tersebut dalam pembentukan karakter pribadi maupun kisah hidupnya. Bagi saya pribadi, kisahnya telah menemani hari-hari saya sejak SD sampai kuliah, bah
Linsin merupakan pemuda yang sangat tampan, cerdas dan memiliki bakat yang luar biasa. Karena diskriminasi yang sangat berat, membuat dirinya terpaksa mempelajari skill terlarang dari sekte ilahi, hingga membuat dirinya harus di eksekusi dan kehilangan nyawanya. Dan ketika ia mengira kehidupannya sudah berakhir, ternyata tebakannya salah, ia terlahir kembali dengan sosok yang berbeda dan dunia yang berbeda. Dunia yang baru pun penuh akan mara bahaya dengan seni bela diri yang sangat berbeda dari dunia sebelumnya yang masih memberlakukan hukum rimba. Dengan mempelajari seni bela diri terlarang milik sektenya, Linsin pun mencoba bangkit kembali dan bertekad untuk menjadi pendekar nomer satu sembari membalaskan dendam di kehidupan yang baru. Bagaimana kisahnya, Baca sekarang juga! Cover from Member pijar Folow Ig ku yaa teman-teman donyegau FB Dony Ega Utama
KembalinyaPendekar Pemanah Rajawali (Hanzi: çĄžé›•äż äľ¶, hanyu pinyin: shen diao sia lu) adalah sebuah novel silat karya Jin Yong, merupakan bagian kedua dari Trilogi Rajawali.Di Indonesia kisah ini juga dikenal dengan judul Sin Tiauw Hiap Lu (dialek Hokkian). Cerita silat ini lebih populer dengan judul di atas karena diterjemahkan dari versi bahasa Inggris berjudul The Return of the Condor
“Chenchen, sudah berapa lama kau tinggal di tempat ini?”Xiao Chen dan Dong Feng terbang santai menuju kembali kediaman mereka.“Sekitar empat tahun Senior.”“Empat tahun? Kupikir kau akan membutuhkan sepuluh sampai dua puluh tahun untuk mencapai semua ini, kau sungguh berbakat Chenchen.”Dong Feng tertawa kecil sementara Xiao Chen memandangnya sambil menahan nafas.“Kenapa wajahmu seperti itu? Apa yang menjadi bebanmu Chenchen?”Xiao Chen tersenyum pahit, rencananya besok dia akan pergi bersama Dong Feng ke Gunung Tanpa Batas dan mendatangi Formasi Sihir yang dapat membawa Xiao Chen kembali ke Xiao Chen campur aduk, dia bahagia bisa kembali ke dunianya jauh lebih cepat dari perkiraannya tetapi di sisi lain dia tidak enak hati memikirkan Dong Feng yang akan sendirian lagi di tempat ini.“Chenchen, kalau yang kau pikirkan adalah tentangku, jangan khawatir. Aku sudah terbiasa sendirian.” Dong Feng terlihat santai sambil tersenyum lebar.“Senior, aku…”“Tentu saja aku menghargai keberadaanmu, bohong kalau aku tidak berharap kau bisa tinggal lebih lama namun kusadar bahwa duniamu lebih membutuhkanmu daripada aku.”Xiao Chen ingin mengatakan dia akan mencari cara mengeluarkan Dong Feng dari tempat ini, tetapi dia tidak ingin memberi harapan palsu terutama saat dia tidak mengetahui apakah hal itu mungkin atau tidak.“Chenchen, dengarkan aku. Setelah kau pergi, aku berencana meninggalkan tempat ini juga. Mengenalmu membuatku memikirkan banyak hal dan mengambil keputusan yang sudah lama kutunda.”“Senior memiliki cara untuk meninggalkan tempat ini?”“Aku tidak pernah mencobanya, tetapi sebenarnya dengan kemampuanku itu tidak mustahil.”Xiao Chen mengerutkan dahinya, dia merasa Dong Feng hanya berusaha membuat hatinya merasa lebih baik.“Aku tidak membohongimu Chenchen, kau akan mengetahui niatku sungguh setelah kita tiba di rumah.”Xiao Chen tidak mengerti maksud Dong Feng jadi dia harus menunggu sampai mereka tiba.“Terlepas semua itu, Senior, Aku tidak mengetahui cara menunjukan terima kasihku… Tanpa bantuanmu, aku…”“Chenchen, kau bisa menunjukan rasa terima kasihmu dengan berhasil mencapai yang kau harapkan ketika kembali ke duniamu. Mendengarmu bicara tentang perdamaian membuatku sadar pentingnya rasa damai itu, kuharap kau berhasil menjadikan itu nyata.”Keduanya tiba di kediaman beberapa waktu kemudian, Dong Feng langsung mengajak Xiao Chen menuju ke gua tempatnya menyimpan seluruh harta berharga.“Chenchen kau bisa mengambil semua uang emas serta peti-peti harta, pusaka juga bisa kau ambil. Sisakan saja buku-buku untukku.”“Senior, Aku tidak bisa menerima semua ini.”“Tidak perlu sungkan, emas-emas ini tidak berharga di duniaku, mata uang yang kami gunakan adalah batu yang mengandung… Ah, sudahlah Chenchen, kau tidak akan mengerti sekarang. Intinya, harta ini sungguh tidak berguna bagiku tetapi kau bisa menggunakannya sebagai bekal perjalanan maupun membuat rencanamu berjalan lancar.”Xiao Chen memandang gunungan harta yang ada di hadapannya, menurutnya Asosiasi Bulan Perak cabang Kekaisaran Han sekalipun belum tentu bisa mengeluarkan harta sebanyak keraguan Xiao Chen, Dong Feng meraih cincin samudra dari jari Xiao Chen dan mulai menyimpan semua harta tersebut termasuk berbagai pusaka sebelum mengembalikannya.“Jangan sungkan, aku tidak bisa membantumu secara langsung membuat kedamaian, setidaknya gunakan ini untuk membantumu. Kalau kau tidak membutuhkannya nanti, kau bisa memberi makan mereka yang kelaparan dengan harta ini.”Xiao Chen teringat Dong Feng pernah bercerita bahwa masa kecilnya adalah anak yang hidup di jalanan, berperang melawan rasa lapar setiap harinya. “Senior, aku berjanji padamu tidak akan membiarkan ada kelaparan yang terjadi di hadapanku.” Xiao Chen kemudian bersujud di depan Dong Feng, memberikan penghormatan Feng pernah menolak penghormatan Xiao Chen ketika dia mengajarkan beberapa ilmu pada Xiao Chen tetapi kini dia menerimanya. Ini menandakan keduanya sungguh akan berpisah.“Tidak perlu sedih-sedih lagi malam ini, mari kita makan sepuasnya!” Dong Feng mengeluarkan daging siluman dalam jumlah tidak tidur malam itu melainkan berbincang sampai pagi, ketika mereka berangkat menuju Gunung Tanpa Batas pun keduanya tidak bergerak secepat biasanya. Xiao Chen dan Dong Feng baru tiba di tujuan pada saat matahari sudah berada tepat di atas kepala mereka.“Chenchen berdiri di tengah formasi sihir itu.”Dong Feng menerima sembilan permata siluman dari Raja dan Ratu Siluman yang dikumpulkan Xiao Chen lalu mulai menyusun permata tersebut pada formasi sihir.“Chenchen, kau mungkin tidak akan muncul di tempat kau jatuh, tetapi yang pasti kau akan kembali ke dunia asalmu.”“Aku mengerti Senior…”Xiao Chen memberikan penghormatan sekali lagi, matanya berair tetapi dia menolak meneteskan air mata. Tidak ada diantara keduanya yang mengucapkan kata perpisahan.“Chenchen, aku akan selalu mengharapkan yang terbaik untukmu…” Dong Feng tersenyum lebar sambil mengaktifkan formasi pilar cahaya muncul di bawah kaki Xiao Chen dan mulai menyelimuti tubuhnya. Xiao Chen mengalirkan tenaga dalam untuk melindungi diri seperti yang diajarkan Dong Feng sebelumnya. Perlahan-lahan tubuh Xiao Chen mulai menghilang dari pandangan Dong Feng, berubah menjadi butir-butir cahaya yang menyatu dalam formasi dengan menghilangnya Xiao Chen, sembilan permata siluman yang diletakan di formasi sihir ikut pecah dan menjadi Feng memandangi formasi sihir tersebut cukup lama sebelum menghela nafas panjang, “Kali ini, aku sungguh tidak bisa bertemu dengannya lagi.”Ada rasa kesepian yang menyusup ke hati Dong Feng tetapi dia berusaha menekannya. Dong Feng melangkah pelan meninggalkan kuil tempat formasi sihir itu depan kuil tersebut ternyata ada seseorang yang sudah menunggu Dong Feng, seorang pria sepuh yang berwajah ramah.“Aku sudah menduga kau akan muncul setelah ini… Heavenseal…” Dong Feng tersenyum lebar menatap pria sepuh di sepuh yang disebut Heavenseal olehnya tertawa kecil, “Jangan senang dulu, hukumanmu belum berakhir. Mengingat kau membunuh populasi satu benua, hukumanmu tentu tidak seringan ini.”Dong Feng menghela nafas, “Kuharap kali ini aku tidak perlu menunggu terlalu lama seperti ini, kau sadar kan menunggu itu hal yang membosankan?”Heavenseal tersenyum lebar sebelum menjentikan jarinya, seketika gelang di tangan Dong Feng, gelang yang menahan kekuatannya Feng bisa merasakan kekuatan yang telah lama hilang, “Kau sadar dengan kekuatan ini, bahkan dirimu akan sulit menundukanku.”“Aku mengembalikan kekuatanmu karena kau akan membutuhkannya dalam hukumanmu berikutnya.”“Tugas apa yang akan kau berikan Heavenseal?”“Kau akan membantu seseorang menyegel sembilan makhluk gaib di dunia lain.”Heavenseal menjentikan jarinya sekali lagi, kali ini dirinya dan Dong Feng perlahan-lahan menjadi butiran cahaya dan meninggalkan tempat itu selamanya.
Tentunyauntuk cerita novel Pedang Langit dan Golok Pembuluh Naga ini agak berbeda, karena tidak ada informasi mengenai itu, bahkan kejelasan perihal hubungan dengan kaisar pun juga tidak dijelaskan. Baca Juga: Legenda Pemanah Rajawali, Pendekar Terbaik di Game The Return of Condor Heroes; Mengenal Huang Rong, Pendekar Cerdas di Game The
Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian. Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan. Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan. Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya. Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri îź° îź±
Search Cerita Silat Penginapan Pintu Naga. Lu Shen bangkit berdiri dengan ringisan kesakitan Jagal Iblis Makam setan Ku Tunggu di Pintu Neraka: 70 Kisah Para Naga - 01 BOE KIE Karya : CHING YUNG Terjemahan: Boe Beng Tjoe Jilid 6 Karena pada dasarnya ilmu silat itu harus dicocokkan dengan kemampuan fisik seseorang Karena pada dasarnya ilmu silat itu harus dicocokkan dengan kemampuan fisik
Shiban tersenyum lebar pada para petinggi pasukannya, “Aku tau kalian khawatir akan bertemu manusia daratan rendah itu lagi bukan?”Para petinggi pasukan Shiban menelan ludah, menahan diri untuk tidak memalingkan wajah. Mereka semua masih belum melupakan teror yang diberikan pemuda dari daratan rendah bahkan Shiban tidak pernah lagi sama sejak bertemu pemuda tersebut.“Sebagian manusia daratan rendah memang menguasai ilmu aneh yang membuat mereka bisa menjadi sekuat diriku dan para raja lainnya namun aku yakin hanya ada satu orang diantara mereka yang memiliki kekuatan mengerikan itu.”Penjelasan Shiban tidak membuat para petingginya merasa lebih baik.“Andaikan kita memang bertemu dengannya lagi, tidak masalah. Di antara pasukan kita terdapat lebih dari seratus anggota suku Naga Biru bukan? Kekuatan mereka juga berbeda dengan suku Naga Biru di pasukan sebelumnya. Setidaknya dua puluh dari mereka lebih kuat dariku.”Para petinggi pasukan menahan nafas, mereka sebenarnya masih bertanya-tanya ramuan apa yang diberikan Dewi Kematian Tanha pada anggota sukunya sampai mereka semua berubah menjadi monster.“Selama aku bekerja sama dengan dua puluh anggota suku Naga Biru, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Manusia daratan rendah itupun tidak akan berdaya.” Shiban mengakhiri pernyataannya dengan tawa lantang, berusaha menutupi sedikit keraguan yang menyusup di hatinya.**Xuehua bersama Wang Chong, Lengxue dan Guan Ping serta Chi Yue berdiri di atas tembok pertahanan terdepan Benteng Api Xuehua mematung saat melihat lautan manusia gunung yang sedang membangun perkemahan dan dia bukan satu-satunya yang bereaksi waktu cukup lama sebelum akhirnya Xuehua bisa mengucapkan isi pikirannya.“Bagaimana bisa ada begitu banyak manusia gunung?”Tidak ada yang menjawab pertanyaan Xuehua karena mereka juga menanyakan hal yang sama. Hanya Chi Yue yang masih bersikap tenang bahkan tersenyum melihat lautan manusia gunung di hadapannya.“Tiga… Tidak, setidaknya ada lima puluh ribu manusia gunung… Bagaimana…” Xuehua terbata-bata.“Tuan Putri, jumlah mereka lebih dari lima puluh ribu…” Wang Chong berkomentar.“Kolonel Wang, kalau bukan lima puluh ribu, menurutmu berapa jumlah manusia gunung yang ada di hadapan kita?”“Tuan Putri, aku tidak yakin…” Wang Chong belum pernah melihat begitu banyak orang berkumpul pada satu tempat yang sama, “Mungkin tujuh puluh ribu?”Chi Yue tertawa kecil namun cukup jelas untuk didengar yang lain, pandangan Xuehua dan lainnya mengarah padanya.“Berhenti menolak kenyataan, itu tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik.” Chi Yue menggeleng pelan, “Setidaknya ada dua ratus ribu manusia gunung di hadapan kita, tapi bisa jadi lebih dari itu, dua ratus dua puluh ribu mungkin tepatnya.”“Tidak mungkin! Dua ratus ribu itu jumlah seluruh pasukan Kekaisaran Han!” Guan Ping yang pertama Yue mengangkat bahunya, “Kalian boleh menolak untuk percaya, tapi…” Chi Yue memandang ke arah manusia gunung, “Bukankah sekarang terjawab, alasan salah satu dari tiga titik pertahanan berhasil ditembus. Mereka jelas tidak akan mudah dihadapi.”Chi Yue cukup yakin dengan hasil tebakannya karena dia sudah pernah melihat pasukan sebesar ini bahkan lebih besar jumlahnya.“Sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, manusia gunung berbeda dengan kalian. Mereka adalah bangsa pejuang. Remaja, perempuan serta yang berusia senja pun memiliki kemampuan bertarung dan bisa menjadi bagian dari pasukan…”Xuehua membuka mulutnya beberapa kali namun tidak ada kata-kata yang keluar, dia menatap pasukan manusia gunung dan mengepalkan tangannya keras. Tidak peduli perhitungan Chi Yue benar atau meleset, separuh dari jumlah yang mereka lihat sekarang pun mampu meratakan Benteng Api Luhur. “Tidak perlu berkecil hati, pasukan yang ada di hadapan kita saat ini jelas salah satu pasukan terbesar yang dimiliki manusia gunung. Kemenangan dari pertarungan ini akan menjadi pukulan keras bagi manusia gunung.” Chi Yue menambahkan.“Kemenangan? Apakah kita memiliki peluang untuk menang?” Xuehua tersenyum Yue menoleh, dia menemukan Wang Chong, Lengxue dan Guan Ping sedang berusaha menenangkan Benteng Api Luhur seketika kehilangan semangat tempur saat mengetahui jumlah musuh, tidak satupun dari mereka yang memiliki keinginan tinggal lebih darah besi serta para pendekar pun sudah bersiap-siap untuk mengemas barang, mereka tidak ingin terlibat dalam pertarungan yang sama sekali tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup.“Ini lebih buruk dari bunuh diri-!”“Aku tidak takut mati, tapi tidak bersedia mati konyol-!”“Lupakan saja, ini mustahil untuk dilakukan.”Tidak peduli usaha Wang Chong dan lainnya, keputusan para prajurit untuk tidak bertarung seolah sudah bulat.“Ketakutan yang kalian rasakan itu manusiawi. Lagipula itulah yang manusia gunung ingin kalian rasakan dengan tidak langsung menyerang, memberikan kalian kesempatan untuk lari.” Chi Yue menyeringai melihat sikap pasukan di sekitarnya.“Saudari Chi, jangan memperburuk situasi-!” Xuehua Yue justru tertawa, “Tuan Putri, mereka terlalu takut untuk menyadari bahwa lari pun adalah perbuatan yang sia-sia. Jika mereka berpikir tidak ada peluang hidup bertarung di sini, maka mereka hanya akan menemukan keputus asaan dan rasa takut yang panjang sebelum akhirnya kehilangan nyawa.”Pernyataan Chi Yue berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian, semua pasukan menghentikan kegiatan dan memperhatikannya.“Coba kalian pikir, salah satu titik sudah berhasil dibobol, pasukan yang sebesar ini atau bahkan lebih besar sudah ada di belakang kita.” Chi Yue menunjuk ke arah berlawanan dengan manusia gunung, “Kalau kalian membiarkan mereka menembus titik ini juga, maka pasukan yang sudah di dalam akan bekerja sama dengan pasukan di hadapan kita untuk menjepit kalian di tengah-tengah.”Ekspresi setiap prajurit berubah menjadi lebih pucat, mulai memahami maksud Chi Yue.“Ya, kalian bisa hidup selama beberapa hari lebih lama, tapi setiap detik hidup kalian akan dipenuhi ketakutan dan kalau cukup beruntung bisa kembali ke sisi orang terdekat, kalian akan menyaksikan betapa mereka ketakutan bahkan lebih buruk, menyaksikan mereka mati di hadapanmu…”Semua prajurit menahan nafas, mereka bisa membayangkan dengan jelas di kepala mereka kejadian yang Chi Yue sampaikan.“Saat itulah penyesalan akan muncul, ketika itulah kalian berpikir, ah seharusnya aku bertempur hari itu. Membunuh beberapa manusia gunung bersamaku, memberikan peluang hidup pada orang-orang terdekatku daripada berjuang sendiri di sini…”Para prajurit saling berpandangan, sebelum Chi Yue mengatakannya, mereka sudah bisa membayangkan penyesalan itu.“Sekarang pilihan ada di tangan kalian.” Chi Yue melipat tangan di depan menatap Chi Yue dengan mulut terbuka lebar, tidak menduga Chi Yue bisa memotivasi pasukan dengan cara begitu Yue mengedipkan mata ke arah Xuehua lalu berbisik pelan, “Sudah kubilang, aku pernah menjadi putri sepertimu.”
Oke penasaran dengan novel saya yang baru, para pembaca sekalian bisa menginstal aplikasi Manga Toon, atau Novel Toon. Gratis kok di Playstore. Kang Norman , coba pean promo novel nang momentary legenda pendekar naga nang mangatoon kang Soale nang kono akeh penggemare, jal cuplik ae episode pernah datang ,pernah hidup pernah cinta . Reply
“Burung Camar Kembar!”Bersamaan dengan menghindari serangan tombak lawannya, Fang An langsung membalas serangan menggunakan dua serangan tusukan yang cepat dan berhasil melukai lawannya meskipun tidak Chen mengerutkan dahinya, dia bisa melihat konsentrasi Fang An sedikit terpecah karena dalam pertarungan sekalipun dirinya masih terbatuk-batuk. Jika saja Fang An bertarung di siang hari, mungkin petarungan ini sudah selesai dengan Fang An keluar sebagai pemenang mengingat lawannya cukup meremehkan Fang An serta menunjukan beberapa Xiao Chen kemudian terarah pada Lin Fan, pertarungan pria berambut merah tersebut dengan dua pendekar tingkat tinggi menghancurkan sebagian penginapan ini.“Lin Fan ini masih menyembunyikan kekuatan penuhnya atau ada kondisi yang membuatnya tidak bisa menggunakan segenap kemampuannya.” Pikir Xiao Chen sambil mengamati pertarungan, melihat kemampuan bertarung Lin Fan membuatnya menyadari bahwa Lin Fan memiliki kemampuan setara jika tidak lebih hebat daripada Xiao Chen saat berada dipuncak kemampuannya sebagai Pendekar Pedang mengimbangi Xiao Chen yang telah mendalami Kitab Dewa Naga Surgawi lebih dari sepuluh tahun menunjukan Lin Fan bukanlah pendekar sembarangan, anehnya Xiao Chen sungguh tidak bisa mengingat sosok Lin Fan dari kehidupan sebelumnya.“Kakak pertama, Kakak kedua, kita bukan tandingannya! Sebaiknya kita mundur sekarang!” satu dari tiga jendral kalajengking merah berseru cukup lantang.“Sudah kubilang kalian tidak akan kubiarkan lolos.” Lin Fan mengalirkan tenaga dalam pada pedangnya kemudian mengarahkannya pada orang yang baru saja berseru lantang tersebut, “Peri Bunga Menaklukan Iblis!”Serangan Lin Fan begitu cepat dan tenaga yang terkandung dalam serangan tersebut membuatnya menjadi serangan yang begitu mematikan. Salah satu jendral kalajengking merah kembali terbunuh oleh pedang Lin Xiao Chen melebar ketika menyaksikan jurus yang dilepaskan Lin Fan, bukan karena serangan tersebut mampu menghabisi pendekar tinggi dalam satu serangan melainkan karena dia mengenali jurus pedang yang digunakan Lin Fan.“Jurus Pedang Peri Bunga?!” Xiao Chen mengetahui benar jurus pedang tersebut hanya bisa dipelajari oleh seseorang yang berasal dari Gunung Bunga Persik, salah satu sekte aliran lurus terkuat saat ini.“Adik ketiga!” Satu orang lain yang sedang berhadapan dengan Lin Fan serta pendekar bertombak yang bertarung dengan Fang An menjadi begitu murka melihat salah satu dari mereka terbunuh seperti terbakar amarah, keduanya sadar akan kehilangan nyawa jika terus bertarung seperti ini apalagi ternyata Lin Fan dibantu oleh pendekar yang kemampuannya tidak kalah dari keduanya yaitu Fang An.“Kami akan mengingat ini!” seru salah satu dari keduanya sebelum bergerak mundur meninggalkan penginapan Fan sebenarnya tidak ingin membiarkan keduanya lolos namun dia juga bisa merasakan pondasi bangunan penginapan ini sudah mencapai batasnya. Andaikan Lin Fan bisa menghabisi keduanya sekalipun, kemungkinan penginapan ini akan menjadi dirasakan oleh Lin Fan bahwa ada hampir semua tamu penginapan ini adalah manusia biasa, mereka sudah menyadari ada keributan di lantai dasar tetapi memilih tetap berada di ruangan mereka karena tidak ingin terlibat. Andai penginapan ini sungguh roboh, Lin Fan tidak yakin sempat menyelamatkan mereka semua.“Terima kasih atas bantuan kalian berdua, Jika tidak maka aku akan berada dalam kesulitan.” Lin Fan menyarungkan kembali pedangnya sebelum mendekati Fang An dan Xiao Chen sambil memasang wajah riang.“Tidak perlu sungkan Senior, kehormatan bagiku bisa membantu anda.” Fang An memberikan hormatnya. Lin Fan memanggil pelayan penginapan lalu memberikan beberapa keping emas sebagai ganti rugi kerusakan yang telah ditimbulkannya. Seharusnya uang tersebut lebih dari cukup untuk menganti semua kerugian yang dialami penginapan tersebut.“Aih, Andaikan bukan karena aku sudah berlari tujuh hari dan tujuh malam tanpa henti, aku tidak akan kesulitan menghadapi ketiga orang sekelas mereka…” Lin Fan menghela nafas, masih menyesali tidak berhasil membunuh dua pendekar yang tersisa An tersenyum canggung, sementara berganti Xiao Chen yang batuk pelan. Sekarang Xiao Chen memahami alasan Lin Fan terlihat tidak mampu menggunakan segenap kemampuannya, ternyata karena dirinya sedang dalam kondisi tidak Fan kembali mengendong bayi mungil yang sekarang terlihat lebih tenang, pandangannya penuh haru, “Yu’er sungguh malang, hampir saja dia dalam bahaya jika bukan karena bantuan kalian berdua.”Lin Fan menjelaskan bayi dalam pelukannya adalah cucu dari anak gadis tertuanya yang menikah dengan keluarga pedagang. Meskipun tidak direstui tetapi anak gadisnya itu memilih meninggalkan rumah dan bekeluarga dengan pria yang dia cintai. Beberapa hari yang lalu Lin Fan mendengar keluarga putrinya ini dalam bahaya sehingga dia berlari tanpa henti untuk menolong anak Lin Fan datang terlambat. Ketika Lin Fan tiba, putrinya itu telah terbunuh bersama suaminya oleh salah satu jendral kelompok Kalajengking Merah. Lin Fan hanya bisa menyelamatkan sang cucu dan berniat membawa bayi mungil ini kembali ke Xiao Chen bergetar, dia tidak asing dengan kisah ini. Sekarang pandangan terarah pada bayi dalam pelukan Lin Fan. Mendengar Lin Fan memanggil bayi tersebut Yu’er, Xiao Chen yakin dugaannya tidak salah.“Chen’er, kau mungkin tidak mengetahui tetapi Yu’er adalah anak gadis. Kau menyelamatkannya hari ini dan usia kalian tidak berbeda jauh, Bagaimana jika kau kujodohkan dengannya?” Lin Fan tersenyum Fang An melebar dan menatap Lin Fan tidak percaya, Xiao Chen juga sama terkejutnya. Lin Fan kemudian menyebutkan nama bayi tersebut adalah Qiao Yu. Mendengar nama Qiao Yu diucapkan dari mulut Lin Fan membuat Xiao Chen merasa disambar Xiao Chen menyadari jati diri Lin Fan yang sebenarnya, Lin Fan tidak lain adalah Harimau Merah dari Gunung Bunga Persik. Satu dari lima pendekar terkuat Gunung Bunga Persik sekaligus Kakek dari jenius bela diri sepanjang sejarah Gunung Bunga Persik yaitu Qiao Yu yang dijuluki Dewi Bunga Persik. Biarpun terlihat berusia 30-an tahun, seharusnya Lin Fan sudah berusia hampir 50 tahun Chen mendengar saat pertarungan besar yang menyebabkan binasanya Gunung Bunga Persik, Lin Fan tidak banyak membantu karena ternyata memiliki luka dalam serius. Sekarang Xiao Chen mengetahui luka dalam tersebut di dapatkan dari pertarungan hari banyak yang mengenal nama Lin Fan karena memang orang mengenalnya sebagai Harimau Merah, serta Lin Fan jarang meninggalkan Gunung Bunga Persik dan lebih banyak menghabiskan waktunya mendidik cucu kesayangannya Qiao Chen hanya bisa memandang Fang An karena jelas tidak pantas untuk anak seusianya menjawab penawaran Lin Fan.DaftarKarya Novel Silat: 1. Pedang dan Kitab Suci (Shu Jian En Chou Lu) 1955 2. Pedang Ular Emas (Bi Xue Jian) 1956 3. Legenda Pendekar Rajawali (She Diao Ying Xiong Zhuan) 1957 4. Kembalinya Sang Pendekar Rajawali (Shen Diao Xia Lu) 1959 5. Rase Terbang dari Pegunungan Salju (Xue Shan Fei Hu) 1959 6. Si Rase Terbang (Fei Hu Wai Zhuan) 1960 7.f58t. 2831644082635339498252320